SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

Jumat, 05 Desember 2014

Ada PNPM dikampungku........


Desa Rantau Makmur, adalah desa yang terletak di Kecamatan Berbak. Awal aku menginjakkan kaki di desa ini adalah pada bulan Januari 2014. Jujur saja, kondisi desa ini sangat tidak layak untuk dilewati pada saat itu. lah kok bisa aku bilang begitu? hmmm..., pada saat yang sama ada seorang ibu sambil menggendong anaknya bergumam..MasaAllah..ini jalan apa kolam renang to...
Kondisi seperti ini hampir setiap tahun dirasakan oleh masyarakat desa Rantau Makur, pada saat bulan Oktober sampai Februari biasanya intensitas hujan sangat tinggi sehingga menaikkan permukaan air tanah, ditambah lagi dengan letak geografis desa yang berada di aliran sungai Batanghari.
IMG_0691



Di kecamatan Berbak ada 5 desa dan 1 kelurahan, yang mana akses jalan kedesa tersebut sangat sulit dilalui, walaupun jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan tapi tidak ada angkutan reguler yang bisa senantiasa mengantarkan pendatang jika hendak berkunjung ke suatu desa. Rata-rata semua desa hanya bisa dilalui oleh jalur air yaitu menggunakan “pompong” sebutan masyarakat disini apalagi jika musim hujan seperti sekarang.
Jalan ini merupakan jalan utama dan merupakan akses satu-satunya masyarakat untuk melakukan semua aktifitas, salah satunya di mana anak-anak setiap pagi harus melaluinya untuk berangkat ke sekolah, para guru dan pegawai yang akan berangkat ketempat kerja, dan yang terpenting lagi adalah jalan ini sebagai akses keluarnya hasil kebun masyarakat. ada alternatif jika tak ingin melalui jalan ini, yaitu jalur air, yang merupakan parit atau sekunder (SK) sebagai antisipasi pasang surut, yang mana kita ketahui bahwa daerah Tanjung jabung Timur pada umumnya merupakan daerah perairan pasang surut.

Pada bulan Februari 2014 program PNPM melakukan Pengkajian Keadaan Desa sebagai wujud dari penggalian gagasan ditingkat dusun, dari proses ini didapatlah berbagai usulan yang berasal dari masyarakat, kemudian kita urutkan berdasarkan prioritas yang akan dibangun. waktu itu desa Rantau Makmur mengusulkan pembangunan jembatan melalui PNPM dan peningkatan jalan berbasis wilayah melalui dana MP3KI. Alhamdulillah, akhirnya penentuan prioritas kegiatan ditingkat kecamatan desa Rantau Makmur mendapatkan kegiatan prasarana jembatan beton dan peningkatan jalan yang menghubungkan 2 desa lainnya.
Untuk kegiatan simpan pinjam khusus perempuan (SPP) desa ini juga memiliki potensi yang luar biasa, kaum ibu-ibu banyak yang memiliki usaha rumahan baik aneka usaha maupun usaha bersama yang dilakukan secara kelompok. Diawali dengan melimpahnya hasil pertanian palawija masyarakat, kemudian terciptalah gagasan untuk pengolahan produk yang lebih baik, higienis serta tahan lebih lama sebelum dikonsumsi, sehinggga kaum ibu-ibu membuat pengolahan makanan dari kedele dan kacang hijau serta kerajinan-kerajinan dari pandan hutan.
Sampai saat ini seluruh kegiatan simpan pinjam khusus perempuan (SPP) belum ada tunggakan sama sekali, dan proses pengembaliannyapun berlangsung lancar dan tanpa ditagih sudah disetor oleh Ibu-ibu. Besar harapan kaum ibu-ibu disini agar kegiatan PNPM-MPd bisa terus digulirkan tiap tahunnya, mengingat pendapatan serta tingkat kemiskinan di Berbak cukup tinggi untuk skala kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan adanya bantuan permodalan serta perbaikan dan peningkatan kualitas prasarana yang ada, tidak mustahil 3 tahun kedepan Berbak akan menjadi destinasi atau tujuan untuk menginvestasikan usahanya ditambah lagi dengan selesainya pelabuhan Internasional Ujung Jabung yang melintasi desa-desa di kecamatan Berbak. (wisnu_FT Berbak)

Senin, 10 November 2014

MESKI BUTA HURUF, ROSMINI PESERTA TERBAIK PELATIHAN MENJAHIT

Bukan perkara gampang untuk mencapai akses ke desa Sungai Cemara. Jalan Aspal keriting dan Jalan tanah sepanjang 46 km menuju ibukota kecamatan Sadu dengan waktu tempuh 1,5 jam. Selain jalan darat, desa Sungai Cemara bisa juga dicapai melewati laut dengan waktu tempuh 2,5 jam. 
Meski terletak cukup jauh dari ibukota kecamatan, Sungai Cemara merupakan desa yang asri. Dibawah kepemimpinan Kades Sawaludin, penduduk 175 KK hidup rukun dengan mata pencaharian bertani dan nelayan.
Gambaran beratnya akses menuju Desa Sungai Cemara setidaknya menggambarkan kehidupan masyarakat yang jauh dari akses pasar. Hal ini menyebabkan mahalnya berbagai kebutuhan pokok masyarakat, tak terkecuali kebutuhan akan pakaian. Maka pelatihan menjahit menjadi harapan kaum perempuan di desa tersebut. Sebab selain dapat membuat pakaian untuk kebutuhan keluarga, peluang membuka usaha menjahit pun masih terbuka lebar.
Rosmini adalah salah satu peserta pelatihan menjahit. Dengan penuh semangat ia mengendarai motor bebek menuju lokasi pelatihan yang berjarak 7,5 km dari tempat tinggalnya dengan waktu tempuh 15 menit . Itupun bisa dilakukan pada saat musim kemarau. Kalau hujan, Rosmini harus bersusah payah  menempuh medan yang sulit dengan cara berjalan kaki  lebih dari 3 jam. Biasanya, Rosmini berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB dan sampai pukul 11.00 WIB di lokasi pelatihan.
                                     Rosmini berpose dengan hasil karyanya

Minggu, 09 November 2014

JEMBATAN GANTUNG HARAPAN MASYARAKAT DESA KOTO KANDIS



D
esa Koto Kandis adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dendang yang terdiri dari banyak anak sungai, dengan kondisi yang demikian Desa ini membutuhkan banyak jembatan penghubung antar Dusun, salah satunya Dusun Anggrek dan Dusun Harapan, di Dusun ini terdapat sebuah Jembatan yang terbuat dari Bambu ini sangat diperlukan oleh masyarakat sekitar meskipun kondisinya sudah tidak layak untuk dilalui, jembatan bambu ini merupakan satu-satu nya akses yang menghubungkan antara Dusun Anggrek dan Dusun Harapan Desa Lambur I Kecamatan Muara Sabak Timur, dengan kondisi Jembatan yang sudah tidak layak untuk dilewati ini tentu menjadi penghambat aktifitas masyarakat sekitar, apalagi pada saat musim hujan jembatan bambu yang sudah lapuk ini tentu akan menjadi licin dan membuat masyarakat yang melintas harus berhati-hati,karna bisa terpeleset ke anak sungai Batanghari.
Melihat kondisi tersebut warga sepakat mengajukan usulan untuk perbaikan jembatan dalam wujud Jembatan Gantung dengan Volume 30 m x 1,5 m, usulan tersebut akhirnya ditindak lanjuti dalam kegiatan  PNPM T.A 2014.

Dana yang dialokasikan untuk pembuatan Jembatan gantung ini ± Rp. 263.426.300,- dana tersebut diambil       dari BLM Rp.260.526.300,- dan dari swadaya masyarakat Rp. 2.900.000,-  pelaksanaan pembangunan Jembatan gantung ini dilakukan secara gotong Royong oleh warga masyarakat Dusun Anggrek dan Dusun Harapan Desa Lambur I Kecamatan Muara Sabak Timur,bersama Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang di ketuai pak Jamaludin serta pendampingan dari pak Mukhlisin selaku  Pendamping Lokal (PL) Kecamatan Dendang kini pengerjaan jembatan tersebut sudah mencapai ± 87% 
Kini dengan adanya jembatan gantung yang membentang diatas anak sungai batang hari tersebut, masyarakat bisa menikmati langsung manfaat dari kegiatan PNPM-MPd. (Emi/Sekretris UPK Kec. Dendang

Berita Populer