SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

Senin, 10 November 2014

MESKI BUTA HURUF, ROSMINI PESERTA TERBAIK PELATIHAN MENJAHIT

Bukan perkara gampang untuk mencapai akses ke desa Sungai Cemara. Jalan Aspal keriting dan Jalan tanah sepanjang 46 km menuju ibukota kecamatan Sadu dengan waktu tempuh 1,5 jam. Selain jalan darat, desa Sungai Cemara bisa juga dicapai melewati laut dengan waktu tempuh 2,5 jam. 
Meski terletak cukup jauh dari ibukota kecamatan, Sungai Cemara merupakan desa yang asri. Dibawah kepemimpinan Kades Sawaludin, penduduk 175 KK hidup rukun dengan mata pencaharian bertani dan nelayan.
Gambaran beratnya akses menuju Desa Sungai Cemara setidaknya menggambarkan kehidupan masyarakat yang jauh dari akses pasar. Hal ini menyebabkan mahalnya berbagai kebutuhan pokok masyarakat, tak terkecuali kebutuhan akan pakaian. Maka pelatihan menjahit menjadi harapan kaum perempuan di desa tersebut. Sebab selain dapat membuat pakaian untuk kebutuhan keluarga, peluang membuka usaha menjahit pun masih terbuka lebar.
Rosmini adalah salah satu peserta pelatihan menjahit. Dengan penuh semangat ia mengendarai motor bebek menuju lokasi pelatihan yang berjarak 7,5 km dari tempat tinggalnya dengan waktu tempuh 15 menit . Itupun bisa dilakukan pada saat musim kemarau. Kalau hujan, Rosmini harus bersusah payah  menempuh medan yang sulit dengan cara berjalan kaki  lebih dari 3 jam. Biasanya, Rosmini berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB dan sampai pukul 11.00 WIB di lokasi pelatihan.
                                     Rosmini berpose dengan hasil karyanya


Rosmini yang dalam kesehariannya sebagai ibu rumah tangga merupakan anak kedua dari empat bersaudara dan bergabung dengan KPPC(Kelompok Perempuan Peduli Cemara) yang diketuai oleh Rosnaini. Fokus kegiatan kelompok ini awalnya sebatas konservasi pantai terutama dengan menanam pohon bakau. Saat ini kelompok KPPC sudah beranggotakan 40 orang perempuan.
Pelatihan menjahit KPPC ini terdanai PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Sadu tahun 2014 dengan dana BLM sebesar Rp. 67.898.500 dan swadaya Rp. 2.000.000. Jumlah peserta sebanyak 20 orang.
Berbeda dengan peserta lainnya, awalnya Rosmini mengalami kesulitan dalam menerima materi pelatihan yang disampaikan pelatih. Rosmini merupakan salah satu peserta yang masih buta huruf . Sebenarnya masih ada dua orang lagi yang masih buta huruf yaitu Rosnawati dan Musnawati.    
Keadaan Rosmini tentu saja membuat ia kesulitan dalam mengikuti pelatihan, terutama untuk menghitung lebar bahu, lingkar badan dan lain sebagainya. Ia  juga terkendala dalam membagi pola-pola. Padahal istilah tersebut harus dipahami dan dikuasai oleh peserta pelatihansebagai dasar membuat pakaian.


Rosmini sedang membuat pola


Rosmini sedang praktek menjahit


Rosmini terus berusaha. Semangat yang ditunjukkan seolah menguburkan kemampuannya dalam baca tulis dan berhitung. Beruntung pula, ia mendapat bimbingan dari Rosnaini, ketua KPPC.
Dengan penuh kesabaran, Rosnaini ikut mendampingi Rosmini dalam mengikuti pelatihan.Rosnaini memandu Rosmini dengan menggunakan alat bantu berupa buah pisang dan lidi kelapa.
Misalnya, untuk mendapatkan 2 bagian atau 4 bagian maka diambil sebuah pisang lalu dibagi 2 kemudian yang 2 bagian lainnya dibagi 2 bagian lagi. Sedangkan untuk mendapatkan pola lingkar badan diambil lidi kelapa 80 buah          ( yang sudah dipotong-potong ) dibagi 4 bagian. Untuk mengejar ketertinggalan materi, Rosmini membawa pola yang sudah dibuat tersebut pulang kerumah dan memperdalamnya. Hal demikian sampai satu bulan dilakukannya, karena pada saat itu musim hujan, namun dia tetap bisa ikut pelatihan walau harus jalan kaki dan hebatnya lagi tanpa absen.
Perjuangan Rosmini membuat banyak masyarakat yang kagum. Meski harus berjalan kaki selama hampir  3 jam, ia mampu menyelesaikan seluruh materi pelatihan.
Bahkan pada saat evaluasi terakhir, Rosmini ternyata ditetapkan sebagai peserta terbaik I. Penentuan peserta pelatihan terbaik dilakukan dengan melihat keaktifan, kerajinan, serta hasil akhir yang dibuat oleh peserta pelatihan berupa baju jahitan sendiri.

Pak Kades menyerahkan bingkisan pada Rosmini
Rosmini duduk baris depan no. 3 dari kiri 

Peserta pelatihan terbaik diumumkan pada saat Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) awal September lalu. Rosmini pun berhak menerima hadiah khusus yang diberikan oleh Kepala Desa.Rasa senang terlihat diwajah Rosmini saat menerima hadiah. Dari pelatihan tersebut bukan saja sekedar bisa menjahit, akan tetapi sejak itu dia sudah bisa berhitung. (Alfitri / FT-Kab. Tanjung Jabung Timur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan membuat komentar apa saja sepanjang masih dalam batas kewajaran

Berita Populer