SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

Kamis, 10 Oktober 2013

EMPAT SEKAWAN MENGGUNCANG SADU




Amir,  Dinato, Awaludin dan Supriadi merupakan sahabat sepermainan sejak kecil hingga memasuki usia remaja meskipun mereka berasal dari desa yang berbeda dalam lingkup kecamatan sadu. Amir adalah seorang pemuda dari desa Sungai Itik, Sebelum berkiprah di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) kegiatan sehari-harinya menjaga gedung walet dengan penghasilan kala itu cukup besar dan dapat dikatakan lebih dari cukup untuk ukuran seorang remaja tamatan SMA.

Supriadi remaja desa Sungai  Jambat yang kegiatan sehari-harinya mengelola PAUD namun tak jarang pula kala itu ia ikut terlibat membantu desa bila ada kegiatan. Sementara Dinato hanyalah remaja biasa sebagaimana umumnya  remaja desa sungai itik yang tidak memiliki aktifitas begitupun halnya Awaludin dari desa sungai sayang.

Pada tahun 2008 ketika kecamatan Sadu ikut berpartisipasi dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd), satu-persatu dari empat sekawan ini mulai bergabung dalam kegiatan PNPM-MPd sebagai Kader Desa kecuali Amir yang terpilih sebagai UPKS Kec. Sadu dengan posisi sebagai sekretaris. Alasan mereka bergabung di kegiatan PNPM-MPd sama yaitu ingin mendapat ilmu. Atas nama ilmu dan pengalaman, amir yang sebelumnya telah memiliki pekerjaan sebagai penjaga rumah walet dengan penghasilan lebih dari cukup kala itu rela meninggalkan pekerjaan untuk bergabung di PNPM-MPd.

Seiring berjalannya waktu dalam tiap tahapan kegiatan, mereka berempat selalu merasa tertantang untuk tahu lebih banyak berbagai hal terkait pengetahuan baru sehingga dari semula ketika belum mengenal dan mendalami komputer, melalui PNPM-MPd mereka termotifasi untuk dapat mengoperasikan komputer, ilmu pengarsipan serta ilmu Keuangan sederhana. Alhasil dikarenakan motivasi yang kuat dari diri mereka sendiri untuk belajar melalui bimbingan berbagai pihak mereka bertiga menjadi Ujung Tombak dimasing-masing desa dalam urusan pengarsipan dan keuangan, Sa’at ini mereka memiliki jabatan yang sama meskipun pada tempat yang berbeda. Mereka sama sama menjadi Bendahara. Awaludin, Supriadi dan Dinato menjadi bendahara desa didesa mereka masing-masing, sedangkan Amir menduduki posisi baru sebagai Bendahara UPK Kecamatan Sadu.

Dari remaja biasa dengan beragam aktifitas hingga adanya kepercayaan kepala desa dan masyarakat yang diamanahkan kepada mereka untuk mengelola pengarsipan dan keuangan tentu menjadi suatu indikasi sederhana bahwa mereka memiliki kecakapan untuk melakukan tugas tersebut, bahkan menjadi hal yang cukup menarik ketika selaku bendahara desa mereka  bertiga mengajukan pencairan dana ADD dari delapan desa di kecamatan Sadu, desa mereka termasuk desa yang memiliki dokumen pengajuan yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah Daerah, salah seorang pejabat di kabupatenpun berkomentar bahwa desa yang melibatkan pelaku-pelaku dari PNPM-MPd lah yang cepat dan lengkap pengajuan dokumen pencairan dana ADD nya.  Itu artinya secara tidak langsung pujian tersebut juga tertuju kepada mereka bertiga. Anonim - SADU

Berita Populer