Desa Rantau Makmur, adalah desa yang
terletak di Kecamatan Berbak. Awal aku menginjakkan kaki di desa ini adalah
pada bulan Januari 2014. Jujur saja, kondisi desa ini sangat tidak layak untuk
dilewati pada saat itu. lah kok bisa aku bilang begitu? hmmm..., pada saat yang
sama ada seorang ibu sambil menggendong anaknya bergumam..MasaAllah..ini jalan
apa kolam renang to...
Kondisi seperti ini hampir setiap
tahun dirasakan oleh masyarakat desa Rantau Makur, pada saat bulan Oktober
sampai Februari biasanya intensitas hujan sangat tinggi sehingga menaikkan permukaan
air tanah, ditambah lagi dengan letak geografis desa yang berada di aliran
sungai Batanghari.
Di kecamatan Berbak ada 5 desa dan 1
kelurahan, yang mana akses jalan kedesa tersebut sangat sulit dilalui, walaupun
jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan tapi tidak ada angkutan
reguler yang bisa senantiasa mengantarkan pendatang jika hendak berkunjung ke
suatu desa. Rata-rata semua desa hanya bisa dilalui oleh jalur air yaitu
menggunakan “pompong” sebutan masyarakat disini apalagi jika musim hujan
seperti sekarang.
Jalan ini merupakan jalan utama dan merupakan akses satu-satunya
masyarakat untuk melakukan semua aktifitas, salah satunya di mana anak-anak
setiap pagi harus melaluinya untuk berangkat ke sekolah, para guru dan pegawai yang akan berangkat ketempat
kerja, dan yang terpenting lagi
adalah jalan ini sebagai akses keluarnya hasil kebun
masyarakat. ada alternatif jika tak ingin
melalui jalan ini, yaitu jalur air, yang
merupakan parit atau sekunder (SK) sebagai antisipasi pasang surut, yang mana
kita ketahui bahwa daerah Tanjung jabung Timur pada umumnya merupakan daerah
perairan pasang surut.
Pada
bulan Februari 2014 program PNPM melakukan Pengkajian Keadaan Desa sebagai
wujud dari penggalian gagasan ditingkat dusun, dari proses ini didapatlah
berbagai usulan yang berasal dari masyarakat, kemudian kita urutkan berdasarkan
prioritas yang akan dibangun. waktu itu desa Rantau Makmur mengusulkan
pembangunan jembatan melalui PNPM dan peningkatan jalan berbasis wilayah melalui
dana MP3KI. Alhamdulillah, akhirnya penentuan prioritas kegiatan ditingkat
kecamatan desa Rantau Makmur mendapatkan kegiatan prasarana jembatan beton dan
peningkatan jalan yang menghubungkan 2 desa lainnya.
Untuk kegiatan simpan pinjam khusus
perempuan (SPP) desa ini juga memiliki potensi yang luar biasa, kaum ibu-ibu
banyak yang memiliki usaha rumahan baik aneka usaha maupun usaha bersama yang
dilakukan secara kelompok. Diawali dengan melimpahnya hasil pertanian palawija
masyarakat, kemudian terciptalah gagasan untuk pengolahan produk yang lebih
baik, higienis serta tahan lebih lama sebelum dikonsumsi, sehinggga kaum
ibu-ibu membuat pengolahan makanan dari kedele dan kacang hijau serta
kerajinan-kerajinan dari pandan hutan.
Sampai saat ini seluruh kegiatan
simpan pinjam khusus perempuan (SPP) belum ada tunggakan sama sekali, dan
proses pengembaliannyapun berlangsung lancar dan tanpa ditagih sudah disetor
oleh Ibu-ibu. Besar harapan kaum ibu-ibu disini agar kegiatan PNPM-MPd bisa
terus digulirkan tiap tahunnya, mengingat pendapatan serta tingkat kemiskinan
di Berbak cukup tinggi untuk skala kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan
adanya bantuan permodalan serta perbaikan dan peningkatan kualitas prasarana
yang ada, tidak mustahil 3 tahun kedepan Berbak akan menjadi destinasi atau
tujuan untuk menginvestasikan usahanya ditambah lagi dengan selesainya
pelabuhan Internasional Ujung Jabung yang melintasi desa-desa di kecamatan
Berbak. (wisnu_FT Berbak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan membuat komentar apa saja sepanjang masih dalam batas kewajaran