SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

PROFIL





                   
                      PROFIL PNPM MANDIRI PERDESAAN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
I.    PENGANTAR

A.    DATA KABUPATEN

1.   DATA ADMINISTRATIF

Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibukota Muaro Sabak terdiri dari 11 Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Muara Sabak Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak Ilir
2. Kecamatan Muara Sabak barat dengan Ibu Kota Nibung Putih
3. Kecamatan Kuala Jambi dengan Ibu Kota Kampung Laut
4. Kecamatan Dendang dengan Ibu Kota Rantau Indah
5. Kecamatan Mendahara dengan Ibu Kota Mendahara Ilir
6. Kecamatan Mendahara Ulu dengan Ibu Kota Pematang Rahim
7. Kecamatan Geragai dengan Ibu Kota Pandan Jaya
8. Kecamatan Rantau Rasau dengan Ibu Kota Bandar Jaya
9. Kecamatan Berbak dengan Ibu Kota Simpang
10. Kecamatan Nipah Panjang dengan Ibu Kota Nipah Panjang II
11. Kecamatan Sadu dengan Ibu Kota Sungai Lokan

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke beberapa Ibu Kota Kabupaten / Kota dalam Provinsi Jambi :
Muara Sabak – Jambi lewat Sengeti : 124 Km
Muara Sabak – Kuala Tungkal lewat Simpang Tuan : 129 Km
Muara Sabak – Muara Bulian lewat Bajubang Laut : 172 Km
Muara Sabak – Sengeti lewat Simpang Tuan : 94 Km
Muara Sabak – Muaro Bungo lewat Muaro Bulian : 347 Km
Muara Sabak – Muaro Tebo lewat Muaro Bulian : 299 Km
Muara Sabak – Sarolangun lewat Muaro Bulian : 290 Km
Muara Sabak – Bangko lewat Sarolangun : 364 Km
Muara Sabak – Sungai Penuh lewat Bangko : 534 Km
Muara Sabak – Jambi lewat Zone V - Jembatan Batanghari II : 60 Km

Untuk Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat ditempuh melalui 3 (tiga) Jalur / Ruas Jalan yaitu :
1. Jalur Timur, melalui Ruas Jalan Jambi – Suak Kandis (134 Km)
2. Jalur Barat, melalui Ruas Jalan Jambi – Sengeti – Simpang Tuan (122 Km)
3. Jalur Tengah (dalam persiapan), melalui Ruas Jalan Jambi – Jambi Kecil – Rantau Karya / Zone V (37 Km)

2.   DATA GEOGRAFIS

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasarkan undang-undang No. 54 Tahun 1999 undang-undang No. 14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 Km2 atau 10,2 % dari luas wilayah propinsi Jambi, namun sejalan dengan berlakunya undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 30 pulau kecil (termasuk pulau berhala, 11 diantaranya belum bernama) menjadi 13.102,25 Km2. Disamping itu memiliki panjang pantai sekitar 191 km atau 90,5 % dari panjang pantai propinsi Jambi.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terletak di pantai timur pulau Sumatera ini berbatasan langsung dengan Propinsi Kepulauan Riau dan merupakan daerah hinterland segitiga pertumbuhan ekonomi Singapura-Batam-Johor (SIBAJO).

Wilayah perairan laut kabupaten ini merupakan bagian dari alur pelayaran kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari utara keselatan atau sebaliknya, sehingga dari sisi geografis daerah ini sangat potensial untuk berkembang.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’ LS dan 103°23 - 104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian Ibukota-Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1-5 m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai luas wilayah 5.445 Km², dengan batas-batas sebagai berikut :
Ø Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Ø Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kab. Muaro Jambi dan Prov. Sumatera Selatan.
Ø Sebelah Barat : berbatasan dengan Kab. Tanjung Jabung Barat dan Kab. Ma Jambi.
Ø Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

IKLIM
Iklim merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar terhadap berhasil tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian. Kondisi iklim secara makro sangat sulit untuk dikendalikan karakteristiknya, karena dipengaruhi oleh letak geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Berdasarkan Zona Agroklimat B 1 dengan 8 bulan basah (bulan dengan curah hujan > 200 mm) dan 2 bulan kering (bulan dengan curah hujan < 100 mm) berturut-turut. Bulan basah terjadi pada bulan Oktober sampai April, sedangkan bulan kering terjadi mulai bulan Juni sampai Agustus.

Untuk semua wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur, sepanjang tahun 2008 mempunyai curah hujan tahunan sekitar 2.000 – 3.000 mm, dimana 8 – 10 bulan basah, 2 – 4 bulan kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm dan bulan kering 68 – 106 mm. Suhu udara rata-rata 25,90 C – 27,40 C, kelembaban udara 78% - 81% pada bulan Desember–Januari dan 73% pada bulan September.

Seperti halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup tinggi. Tetapi bila musim panas tiba, Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk daerah yang rawan kebakaran. Hal ini disebabkan sebagian besar tanaman yang ada adalah tanaman sawit dan tanah gambut.

KETINGGIAN
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut dapat mempengaruhi sifat tumbuhnya suatu tanaman karena adanya perbedaan suhu yang disebabkan oleh ketinggian, dimana tiap naik 100 M maka suhu udara turun 0,6° C. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai ketinggian kurang lebih 0 – 100 M dari permukaan laut. Topografi daerah pada umumnya dataran rendah terdiri dari rawa/gambut dengan permukaan tanah banyak dialiri pasang surut air laut.

 TOPOGRAFI
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sebagian secara topografi, seluruh kawasan mempunyai kelerengan antara 0 – 3 % (datar). Kawasan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang berfungsi juga sebagai saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang. Berdasarkan hasil studi serta pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya, semua elevasi di daerah rawa-rawa sepanjang Sungai Batanghari dinyatakan dalam acuan ketinggian yang sama, yaitu dalam meter di atas Project reference Level (M + PRL). Acuan ketinggian di kawasan perencanaan diambil dari ketinggian BM (Bench Mark) BK 63.

 JENIS TANAH
Penyebaran tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara makro pada umumnya adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu tanah-tanah yang berumur muda dan tanah organik atau tanah gambut. Beberapa jenis tanah yang terdapat di kawasan perencanaan menurut Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor (1983), yaitu : Aluvial Tionik, Aluvial Gleik, Aluvial Humik, Organosol Fibrik, Organosol Saprik, Organosol Humik, dan Gleisol Humik.
 
LAHAN GAMBUT
Gambut terbentuk karena pengaruh iklim terutama curah hujan yang merata sepanjang tahun dan topografi yang tidak merata sehingga terbentuk daerah-daerah cekungan. Pada daerah cekungan dengan genangan air terdapat longgokan bahan organik. Hal ini disebabkan suasana yang langka oksigen menghambat oksidasi bahan organik oleh jasad renik, sehingga proses hancurnya jaringan tanaman berlangsung lebih lambat dari pada proses tertimbunnya, dengan demikian terbentuklah gambut, Sementara itu potensi gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara dan Kecamatan Dendang. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kandungan kalori gambut berkisar antara 4000-5500 kalori/gram dengan tebal maksimum berkisar antara 5-13 meter. Kandungan abu berkisar antara 2,13-4,19 persen, sedangkan kandungan sulfur berkisar antara 0,27-0,63 persen.

3.   DATA KEPENDUDUKAN

Komposisi penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk yang ditandai dengan penduduk usia 0-4 tahun yang jumlahnya lebih sedikit dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 5-9 tahun. Artinya Pemerintah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan yang rendah atau lebih rendah dibanding sebelumnya.

Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan hasil final sensus penduduk 2010 mencapai 205.272 jiwa. Dengan pertumbuhan sebesar 0,66 % pertahun untuk periode 2000 – 2010, serta kepadatan 37,70 jiwa/km2, Dengan luas wilayah sekitar 5.445 km2, setiap km2 ditempati penduduk sebanyak 39,26 orang pada Tahun 2009. Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Muara Sabak Timur, karena merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan diwilayah ini sebelum terbentuknya Kabupaten tanjung Jabung Timur, sedangkan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Berbak sebanyak 9.805 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang rendah pada setiap tahunnya perlu terus dijaga di tahun-tahun mendatang.

Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. dengan rincian pria 105.359 jiwa dan wanita 99.913 jiwa, Hal ini dapat dilihat dari angka seks rasio yang nilainya lebih dari 100. Tahun 2009, setiap  100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.

Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas dan Kepadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2010
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah RT
Luas (Km2)
Kepadatan (jiwa/km2)
1.
Mendahara
25.581
6.350
911,15
28,08
2.
Mendahara Ulu
14.440
3.597
381,30
37,87
3.
Geragai
20.919
5.272
285,35
73,31
4.
Dendang
14.895
3.825
478,17
31,15
5.
Muara Sabak Barat
15.233
3.818
251,75
60,51
6.
Muara Sabak Timur
30.906
7.702
410,28
75,33
7.
Kuala Jambi
14.003
3.297
120,52
116,19
8.
Rantau Rasau
22.078
6.037
356,12
62,00
9.
Berbak
9.805
2.621
194,46
50,42
10.
Nipah Panjang
25.326
6.082
234,70
107,88
11.
Sadu
12.086
2.873
1.821,20
6,64

Jumlah
205.272
51.474
5.445,00
37,70
Sumber : BPS Sensus Penduduk 2010


4.   POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Fisik Dasar
1.   Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki daya dukung wilayah yang baik untuk pengembangan berbagai kegiatan sosial ekonomi, kecuali keberadaan lahan gambut disekitar pesisir pantai timur.
2.   Ketersediaan sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan kegiatan lainnya masih memadai.
3.   Topografi Kabupaten Tanjung Jabung Timur relatif kecil, sehingga memungkinkan dan memudahkan dalam pengembangan aktivitas wilayah kesemua arah.
4.   Masih banyaknya lahan kosong yang dapat dijadikan lahan cadangan pengembangan kegiatan budidaya.
5.   Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak pada daerah bukan rawan bencana alam.
6.   Potensi pertambangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur cukup prospektif.
7.   Memiliki Wilayah Pantai yang menghadap ke Selat Berhala dapat mendukung kegiatan Perikanan dan Pariwisata, dan tentunya pengembangan transportasi laut.

Fisik Binaan
1.    Sudah terdapatnya batas wilayah yang jelas baik batas Kabupaten, Kecamatan dan desa/kelurahan.
2.    Tersedianya sarana perekonomian untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti pasar, pertokoan, Bank, dll.
3.    Besarnya peluang untuk pembangunan prasarana pelabuhan, terminal, permukiman dan industri.

Aspek Ekonomi
1.     Adanya pergeseran struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder.
2.     Sektor perhubungan dan pariwisata, meliputi perluasan jaringan transportasi, rencana pembangunan jaringan Kereta Api Jambi - Muara Sabak dan penyediaan sarana hotel, restoran dan telekomunikasi.
3.     Adanya dukungan sektor ekonomi yang cukup tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian wilayah terutama dari sektor pertambangan, pertanian dan perkebunan.
4.     Potensi perkebunan rakyat dengan jenis kelapa dalam, kelapa sawit, pinang, karet, kopi, coklat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
5.     Potensi gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara dan Kecamatan Dendang.

Aspek Kependudukan dan Sosial Budaya
1.    Sifat keterbukaan masyarakat dalam menerima perkembangan sangat mendukung terhadap usaha pengembangan wilayah.
2.    Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pada sektor tersier dan sekunder.

Aspek Transportasi
1.   Tersedianya beberapa trase jalan yang dapat dikembangkan menjadi jalan baru dengan fungsi tertentu.
2.   Tersedianya beberapa pelabuhan yang dapat menjadi prasarana transportasi barang dan orang.
 Potensi Pengembangan
1.    Memperluas jaringan pemasaran terhadap masukan-masukan pertanian.
2.    Meningkatkan mutu budidaya pertanian, perkebunan dan perikanan.
3.    Mengusahakan adanya nilai tambah terhadap hasil-hasil pertanian, meliputi pengolahan menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi.
 Luas Lahan
Berdasarkan pola peggunaan lahan yang ada sekarang merupakan penjabaran dari kegiatan sosial-ekonomi dalam tata ruangnya. Berkembangnya penggunaan lahan mengindikasikan bahwa perkembangan kegiatan penduduk akan mengakibatkan terjadinya pergeseran komponen penggunaan lahan.
Penggunaan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini didominasi oleh lahan untuk persawahan dan lahan untuk perkebunan dari total luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk luas hutan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 118.053,772 Ha atau sekitar 23,49%. Penggunaan terbesar adalah untuk Taman Nasional Berbak.

Luas Lahan Menurut Pemanfaatannya
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2010
Sumber : Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Kab. Tanjung Jabung Timur




  

B.  VISI-MISI PEMERINTAH DAERAH

VISI PEMBANGUNAN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 – 2016

Menuju Tanjung Jabung Timur yang Sejahtera, Adil, Mandiri, Unggul, Demokratis dan Agamis (SAMUDERA)”

MISI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 – 2016

Mempercepat ketersediaan infrastruktur umum secara merata dan berkeadilan .
1.   Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dengan mempersiapkan SDM yang unggul, terampil dan siap pakai (pendidikan gratis berkualitas).
2.   Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel dengan penempatan SDM professional.
3.    Meningkatkan pengembangan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan sector jasa lainnya.
4.    Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat (berobat gratis dan berkualitas).
5.    Memfasilitasi percepatan penyelesaian sengketa lahan masyarakat.
6.    Menata zonasi dan perlindungan terhadap kawasan konservasi, peninggalan budaya situs dan pengembangan budaya tradisional.
7.    Mewujudkan kehidupan beragama, sosial dan budaya yang dinamis serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.
8.    Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pembinaan atlit untuk berprestasi.

 Arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu:
1. Pemeliharaan Dan Peningkatan Sarana Perekonomian Dan Sentra Produksi.
2. Penguatan Dan Pengaturan Manajemen Fiskal Melalui Penerapan Sistem Keuangan Daerah Terpadu Baik Ditingkat Kabupaten, Kecamatan Maupun Desa/Kelurahan.
3. Penguatan Kelembagaan BBI Dendang dan TPI Nipah Panjang dan Pabrik Es Serta BPT Mendahara Ulu Dengan Peningkatan SDM Dan Manajemen Kinerja.
4. Penguatan Fiskal Desa Melalui Koperasi, Bumdes, Pnpm, Add, Dan Pasar Desa.
5. Melanjutkan Kebijakan Yang Ada Sesuai Dgn Tujuan Pembangunan Millenium (Mdg’s) :
6. E-KTP, E-Procurement, Mempercepat Proses Pelayanan Publik Dan Pencapaian Good Governance

Arah kebijakan program ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu:
1. Program-Program Bidang Infrastruktur.
§ Pembangunan 4 Jembatan Besar.
§ Peningkatan Jalan Zone V.
§ Peningkatan Jalan Muara Sabak Timur – Nipah Panjang.
§ Peningkatan Jalan Tanjung Batu.
§ Pembangunan Infrastruktur Jaringan Air Minum.
§ Pembangunan Jaringan Zone V Berbak.
§ Lokasi Tower Sabak Seberang Ke Nipah Panjang.
§ Pembangunan Jaringan Listrik SUTM Dari Tower Parit Tiga Nipah Panjang Menuju Sungai Lokan Kecamatan Sadu.
§ Pembangunan Dermaga-Dermaga Strategis.

2. Program-Program Bidang Ekonomi :
§ Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi Dan Palawija.
§ Pengolahan Lahan Dan Air.
§ Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.
§ Peningkatan Produksi Perkebunan.
§ Pemberdayaan Nelayan.
§ Pengembangan Kawasan Laut, Air Payau Dan Air Tawar.
§ Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.
§ Peningkatan Ketahanan Pangan.
§ Peningkatan Produksi Hasil Ternak.
§ Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah.
§ Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
§ Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

3. Program-Program Bidang Sosial Budaya :
§ Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
§ Pendidikan Non-Formal.
§ Peningkatan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
§ Peningkatan Manajemen Tenaga Kependidikan.
§ Perbaikan Gizi Masyarakat.
§ Mencegah Dan Penanggulangan Penyakit Menular.
§ Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
§ Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Miskin.
§ Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit.
§ Penataan Administrasi Kependudukan.
§ Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan.

4. Program-Program Bidang Pembangunan Umum :
§ Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah.
§ Penataan/Pemerataan Aparatur Daerah.
§ Pengawasaan Internal Aparatur Daerah.
§ Pendataan Aset Daerah.
§ Pendataan Ulang Objek Wajib Pajak Dan Retribusi Daerah.
§ Peningkatan Pelayanan Perizinan Berbasis Teknologi Informasi.
§ Penyelesaian Tapal Batas Daerah.

II.            PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dalam bidang pembangunan yang mengedepankan pendekatan partisipatif, Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak tahun 2008 telah terlibat dalam program pemberdayaan,


A.   Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Perdesaan) digulirkan secara nasional pada april 2007 akan tetapi kabupaten Tanjung Jabung Timur baru berpartisipasi pada tahun 2008 dan terus dilaksanakan hingga saat ini.  Pelaksanaan kegiatan PNPM  sendiri secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.    PNPM Mandiri Perdesaan TA. 2008 - 2013
a.    Lokasi dan Alokasi


b.       Kegiatan Pembangunan Fisik dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

1.       Kegiatan Fisik dan SPP T.A 2008
3        

   2  . Kegiatan Fisik dan SPP  T.A 2009                    
  
           3. Kegiatan Fisik dan SPP  T.A 2010
 

  4. Kegiatan Fisik dan SPP  T.A 2011
 


5. Kegiatan Fisik dan SPP  T.A 2012  
5.     

6. Kegiatan Fisik dan SPP  T.A 2013 
 










6.      












7.       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan membuat komentar apa saja sepanjang masih dalam batas kewajaran

Berita Populer