PROFIL PNPM MANDIRI PERDESAAN
KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR
I. PENGANTAR
A.
DATA KABUPATEN
1. DATA ADMINISTRATIF
Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan
Ibukota Muaro Sabak terdiri dari 11 Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun
nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut
:
1.
Kecamatan Muara Sabak Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak Ilir
2.
Kecamatan Muara Sabak barat dengan Ibu Kota Nibung Putih
3.
Kecamatan Kuala Jambi dengan Ibu Kota Kampung Laut
4.
Kecamatan Dendang dengan Ibu Kota Rantau Indah
5.
Kecamatan Mendahara dengan Ibu Kota Mendahara Ilir
6.
Kecamatan Mendahara Ulu dengan Ibu Kota Pematang Rahim
7.
Kecamatan Geragai dengan Ibu Kota Pandan Jaya
8.
Kecamatan Rantau Rasau dengan Ibu Kota Bandar Jaya
9.
Kecamatan Berbak dengan Ibu Kota Simpang
10.
Kecamatan Nipah Panjang dengan Ibu Kota Nipah Panjang II
11.
Kecamatan Sadu dengan Ibu Kota Sungai Lokan
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke
beberapa Ibu Kota Kabupaten / Kota dalam Provinsi Jambi :
Muara Sabak – Jambi lewat Sengeti :
124 Km
Muara Sabak – Kuala Tungkal lewat
Simpang Tuan : 129 Km
Muara Sabak – Muara Bulian lewat
Bajubang Laut : 172 Km
Muara Sabak – Sengeti lewat Simpang
Tuan : 94 Km
Muara Sabak – Muaro Bungo lewat Muaro
Bulian : 347 Km
Muara Sabak – Muaro Tebo lewat Muaro
Bulian : 299 Km
Muara Sabak – Sarolangun lewat Muaro
Bulian : 290 Km
Muara Sabak – Bangko lewat
Sarolangun : 364 Km
Muara Sabak – Sungai Penuh lewat
Bangko : 534 Km
Muara Sabak – Jambi
lewat Zone V - Jembatan Batanghari II : 60 Km
Untuk Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat ditempuh
melalui 3 (tiga) Jalur / Ruas Jalan yaitu :
1.
Jalur Timur, melalui Ruas Jalan Jambi – Suak Kandis (134 Km)
2.
Jalur Barat, melalui Ruas Jalan Jambi – Sengeti – Simpang
Tuan (122 Km)
3.
Jalur Tengah (dalam persiapan), melalui Ruas Jalan Jambi – Jambi Kecil – Rantau
Karya / Zone V (37 Km)
2. DATA GEOGRAFIS
Kabupaten Tanjung Jabung
Timur terbentuk berdasarkan undang-undang No. 54 Tahun 1999 undang-undang No.
14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 Km2 atau 10,2 % dari luas wilayah propinsi
Jambi, namun sejalan dengan berlakunya undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 30 pulau kecil (termasuk pulau
berhala, 11 diantaranya belum bernama) menjadi 13.102,25 Km2. Disamping itu
memiliki panjang pantai sekitar 191 km atau 90,5 % dari panjang pantai propinsi
Jambi.
Kabupaten Tanjung Jabung
Timur yang terletak di pantai timur pulau Sumatera ini berbatasan langsung
dengan Propinsi Kepulauan Riau dan merupakan daerah hinterland segitiga
pertumbuhan ekonomi Singapura-Batam-Johor (SIBAJO).
Wilayah perairan laut
kabupaten ini merupakan bagian dari alur pelayaran kapal nasional dan
internasional (ALKI I) dari utara keselatan atau sebaliknya, sehingga dari sisi
geografis daerah ini sangat potensial untuk berkembang.
Kabupaten
Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’ LS dan 103°23
- 104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian Ibukota-Ibukota Kecamatan
dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1-5 m dpl. Kabupaten
Tanjung Jabung Timur mempunyai luas wilayah 5.445 Km², dengan batas-batas
sebagai berikut :
Ø Sebelah Utara :
berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Ø Sebelah Selatan
: berbatasan dengan Kab. Muaro Jambi dan Prov. Sumatera Selatan.
Ø Sebelah Barat :
berbatasan dengan Kab. Tanjung Jabung Barat dan Kab. Ma Jambi.
Ø Sebelah Timur :
berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
IKLIM
Iklim
merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar terhadap berhasil
tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian. Kondisi iklim secara makro
sangat sulit untuk dikendalikan karakteristiknya, karena dipengaruhi oleh letak
geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini kegiatan yang disesuaikan dengan
kondisi iklim setempat. Berdasarkan Zona Agroklimat B 1 dengan 8 bulan basah
(bulan dengan curah hujan > 200 mm) dan 2 bulan kering (bulan dengan curah
hujan < 100 mm) berturut-turut. Bulan basah terjadi pada bulan Oktober
sampai April, sedangkan bulan kering terjadi mulai bulan Juni sampai Agustus.
Untuk
semua wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur, sepanjang tahun 2008 mempunyai curah
hujan tahunan sekitar 2.000 – 3.000 mm, dimana 8 – 10 bulan basah, 2 – 4 bulan
kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm dan bulan kering 68 –
106 mm. Suhu udara rata-rata 25,90 C – 27,40 C, kelembaban udara 78% - 81% pada
bulan Desember–Januari dan 73% pada bulan September.
Seperti
halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
memiliki iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup tinggi. Tetapi bila
musim panas tiba, Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk daerah yang rawan
kebakaran. Hal ini disebabkan sebagian besar tanaman yang ada adalah tanaman
sawit dan tanah gambut.
KETINGGIAN
Ketinggian
suatu tempat dari permukaan laut dapat mempengaruhi sifat tumbuhnya suatu
tanaman karena adanya perbedaan suhu yang disebabkan oleh ketinggian, dimana
tiap naik 100 M maka suhu udara turun 0,6° C. Kabupaten Tanjung Jabung Timur
mempunyai ketinggian kurang lebih 0 – 100 M dari permukaan laut. Topografi
daerah pada umumnya dataran rendah terdiri dari rawa/gambut dengan permukaan
tanah banyak dialiri pasang surut air laut.
TOPOGRAFI
Kabupaten
Tanjung Jabung Timur yang sebagian secara topografi, seluruh kawasan mempunyai
kelerengan antara 0 – 3 % (datar). Kawasan ini dapat dikembangkan sebagai
kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang berfungsi juga sebagai
saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang. Berdasarkan hasil studi
serta pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya, semua elevasi di daerah
rawa-rawa sepanjang Sungai Batanghari dinyatakan dalam acuan ketinggian yang
sama, yaitu dalam meter di atas Project reference Level (M + PRL). Acuan
ketinggian di kawasan perencanaan diambil dari ketinggian BM (Bench Mark) BK
63.
JENIS
TANAH
Penyebaran
tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara makro pada umumnya
adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu tanah-tanah yang berumur
muda dan tanah organik atau tanah gambut. Beberapa jenis tanah yang terdapat di
kawasan perencanaan menurut Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor (1983), yaitu :
Aluvial Tionik, Aluvial Gleik, Aluvial Humik, Organosol Fibrik, Organosol
Saprik, Organosol Humik, dan Gleisol Humik.
LAHAN GAMBUT
Gambut
terbentuk karena pengaruh iklim terutama curah hujan yang merata sepanjang
tahun dan topografi yang tidak merata sehingga terbentuk daerah-daerah
cekungan. Pada daerah cekungan dengan genangan air terdapat longgokan bahan
organik. Hal ini disebabkan suasana yang langka oksigen menghambat oksidasi
bahan organik oleh jasad renik, sehingga proses hancurnya jaringan tanaman
berlangsung lebih lambat dari pada proses tertimbunnya, dengan demikian terbentuklah
gambut, Sementara itu potensi gambut di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara dan Kecamatan
Dendang. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kandungan kalori gambut
berkisar antara 4000-5500 kalori/gram dengan tebal maksimum berkisar antara
5-13 meter. Kandungan abu
berkisar antara 2,13-4,19 persen, sedangkan kandungan sulfur berkisar antara
0,27-0,63 persen.
3. DATA KEPENDUDUKAN
Komposisi
penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur didominasi oleh penduduk muda/dewasa.
Hal menarik yang dapat diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan
arah perkembangan penduduk yang ditandai dengan penduduk usia 0-4 tahun yang
jumlahnya lebih sedikit dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 5-9
tahun. Artinya Pemerintah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan yang
rendah atau lebih rendah dibanding sebelumnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur
berdasarkan hasil final sensus penduduk 2010 mencapai 205.272 jiwa. Dengan
pertumbuhan sebesar 0,66 % pertahun untuk periode 2000 – 2010, serta kepadatan
37,70 jiwa/km2, Dengan luas wilayah sekitar 5.445 km2, setiap km2 ditempati
penduduk sebanyak 39,26 orang pada Tahun 2009. Jumlah penduduk terbanyak di
Kecamatan Muara Sabak Timur, karena merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan
diwilayah ini sebelum terbentuknya Kabupaten tanjung Jabung Timur, sedangkan
jumlah penduduk terendah di Kecamatan Berbak sebanyak 9.805 jiwa. Pertumbuhan
penduduk yang rendah pada setiap tahunnya perlu terus dijaga di tahun-tahun
mendatang.
Secara umum jumlah
penduduk perempuan lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. dengan
rincian pria 105.359 jiwa dan wanita 99.913 jiwa, Hal ini dapat dilihat dari
angka seks rasio yang nilainya lebih dari 100. Tahun 2009, setiap 100
penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.
Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas
dan Kepadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2010
No
|
Kecamatan
|
Jumlah
Penduduk
|
Jumlah
RT
|
Luas
(Km2)
|
Kepadatan
(jiwa/km2)
|
1.
|
Mendahara
|
25.581
|
6.350
|
911,15
|
28,08
|
2.
|
Mendahara Ulu
|
14.440
|
3.597
|
381,30
|
37,87
|
3.
|
Geragai
|
20.919
|
5.272
|
285,35
|
73,31
|
4.
|
Dendang
|
14.895
|
3.825
|
478,17
|
31,15
|
5.
|
Muara Sabak Barat
|
15.233
|
3.818
|
251,75
|
60,51
|
6.
|
Muara Sabak Timur
|
30.906
|
7.702
|
410,28
|
75,33
|
7.
|
Kuala Jambi
|
14.003
|
3.297
|
120,52
|
116,19
|
8.
|
Rantau Rasau
|
22.078
|
6.037
|
356,12
|
62,00
|
9.
|
Berbak
|
9.805
|
2.621
|
194,46
|
50,42
|
10.
|
Nipah Panjang
|
25.326
|
6.082
|
234,70
|
107,88
|
11.
|
Sadu
|
12.086
|
2.873
|
1.821,20
|
6,64
|
Jumlah
|
205.272
|
51.474
|
5.445,00
|
37,70
|
Sumber : BPS Sensus Penduduk 2010
4. POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Fisik Dasar
1.
Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung
Timur memiliki daya dukung wilayah yang baik untuk pengembangan berbagai
kegiatan sosial ekonomi, kecuali keberadaan lahan gambut disekitar pesisir
pantai timur.
2.
Ketersediaan sumber air baku untuk
memenuhi kebutuhan penduduk dan kegiatan lainnya masih memadai.
3.
Topografi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur relatif kecil, sehingga memungkinkan dan memudahkan dalam pengembangan
aktivitas wilayah kesemua arah.
4.
Masih banyaknya lahan kosong yang
dapat dijadikan lahan cadangan pengembangan kegiatan budidaya.
5.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
terletak pada daerah bukan rawan bencana alam.
6.
Potensi
pertambangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur cukup
prospektif.
7.
Memiliki Wilayah Pantai yang
menghadap ke Selat Berhala dapat mendukung kegiatan Perikanan dan Pariwisata,
dan tentunya pengembangan transportasi laut.
Fisik
Binaan
1.
Sudah terdapatnya batas wilayah yang
jelas baik batas Kabupaten, Kecamatan dan desa/kelurahan.
2.
Tersedianya sarana perekonomian
untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti pasar, pertokoan, Bank, dll.
3.
Besarnya peluang untuk pembangunan
prasarana pelabuhan, terminal, permukiman dan industri.
Aspek
Ekonomi
1.
Adanya pergeseran struktur ekonomi
dari sektor primer ke sektor sekunder.
2.
Sektor perhubungan dan pariwisata,
meliputi perluasan jaringan transportasi, rencana pembangunan jaringan Kereta
Api Jambi - Muara Sabak dan penyediaan sarana hotel, restoran dan
telekomunikasi.
3.
Adanya dukungan sektor ekonomi yang
cukup tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian wilayah terutama
dari sektor pertambangan, pertanian dan perkebunan.
4.
Potensi perkebunan rakyat dengan
jenis kelapa dalam, kelapa sawit, pinang, karet, kopi, coklat di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
5.
Potensi gambut di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara dan Kecamatan
Dendang.
Aspek
Kependudukan dan Sosial Budaya
1.
Sifat keterbukaan masyarakat dalam
menerima perkembangan sangat mendukung terhadap usaha pengembangan wilayah.
2.
Mata pencaharian penduduk sebagian
besar adalah pada sektor tersier dan sekunder.
Aspek
Transportasi
1.
Tersedianya beberapa trase jalan
yang dapat dikembangkan menjadi jalan baru dengan fungsi tertentu.
2.
Tersedianya beberapa pelabuhan yang
dapat menjadi prasarana transportasi barang dan orang.
Potensi
Pengembangan
1.
Memperluas jaringan pemasaran
terhadap masukan-masukan pertanian.
2.
Meningkatkan mutu budidaya
pertanian, perkebunan dan perikanan.
3.
Mengusahakan adanya nilai tambah
terhadap hasil-hasil pertanian, meliputi pengolahan menjadi barang setengah
jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi.
Luas Lahan
Berdasarkan pola peggunaan lahan yang ada sekarang merupakan
penjabaran dari kegiatan sosial-ekonomi dalam tata ruangnya. Berkembangnya penggunaan
lahan mengindikasikan bahwa perkembangan kegiatan penduduk akan mengakibatkan
terjadinya pergeseran komponen penggunaan lahan.
Penggunaan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini
didominasi oleh lahan untuk persawahan dan lahan untuk perkebunan dari total
luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk luas hutan di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur adalah 118.053,772 Ha atau sekitar 23,49%. Penggunaan
terbesar adalah untuk Taman Nasional Berbak.
Luas Lahan Menurut Pemanfaatannya
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2010
Sumber : Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Kab. Tanjung
Jabung Timur
B. VISI-MISI PEMERINTAH DAERAH
VISI PEMBANGUNAN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 – 2016
“Menuju
Tanjung Jabung Timur yang Sejahtera, Adil, Mandiri, Unggul, Demokratis dan
Agamis (SAMUDERA)”
MISI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 – 2016
Mempercepat ketersediaan infrastruktur umum secara merata
dan berkeadilan .
1.
Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan dengan mempersiapkan SDM yang unggul, terampil dan siap pakai
(pendidikan gratis berkualitas).
2.
Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel dengan penempatan SDM
professional.
3.
Meningkatkan pengembangan ekonomi
kerakyatan melalui peningkatan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan
dan sector jasa lainnya.
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat (berobat gratis dan berkualitas).
5.
Memfasilitasi percepatan
penyelesaian sengketa lahan masyarakat.
6.
Menata zonasi dan perlindungan terhadap
kawasan konservasi, peninggalan budaya situs dan pengembangan budaya
tradisional.
7.
Mewujudkan kehidupan beragama,
sosial dan budaya yang dinamis serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan berdemokrasi.
8.
Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga
dan pembinaan atlit untuk berprestasi.
Arah
kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yaitu:
1. Pemeliharaan
Dan Peningkatan Sarana Perekonomian Dan Sentra Produksi.
2. Penguatan Dan
Pengaturan Manajemen Fiskal Melalui Penerapan Sistem Keuangan Daerah Terpadu
Baik Ditingkat Kabupaten, Kecamatan Maupun Desa/Kelurahan.
3. Penguatan
Kelembagaan BBI Dendang dan TPI Nipah Panjang dan Pabrik Es Serta BPT Mendahara
Ulu Dengan Peningkatan SDM Dan Manajemen Kinerja.
4. Penguatan Fiskal
Desa Melalui Koperasi, Bumdes, Pnpm, Add, Dan Pasar Desa.
5. Melanjutkan
Kebijakan Yang Ada Sesuai Dgn Tujuan Pembangunan Millenium (Mdg’s) :
6. E-KTP, E-Procurement, Mempercepat Proses Pelayanan Publik Dan Pencapaian Good
Governance
Arah kebijakan program ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, yaitu:
1.
Program-Program Bidang Infrastruktur.
§ Pembangunan 4
Jembatan Besar.
§ Peningkatan
Jalan Zone V.
§ Peningkatan
Jalan Muara Sabak Timur – Nipah Panjang.
§ Peningkatan
Jalan Tanjung Batu.
§ Pembangunan
Infrastruktur Jaringan Air Minum.
§ Pembangunan
Jaringan Zone V Berbak.
§ Lokasi Tower
Sabak Seberang Ke Nipah Panjang.
§ Pembangunan
Jaringan Listrik SUTM Dari Tower Parit Tiga Nipah Panjang Menuju Sungai Lokan
Kecamatan Sadu.
§ Pembangunan
Dermaga-Dermaga Strategis.
2. Program-Program
Bidang Ekonomi :
§ Pengembangan
Intensifikasi Tanaman Padi Dan Palawija.
§ Pengolahan
Lahan Dan Air.
§ Rehabilitasi
Hutan Dan Lahan.
§ Peningkatan
Produksi Perkebunan.
§ Pemberdayaan
Nelayan.
§ Pengembangan
Kawasan Laut, Air Payau Dan Air Tawar.
§ Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir.
§ Peningkatan
Ketahanan Pangan.
§ Peningkatan
Produksi Hasil Ternak.
§ Pengembangan
Industri Kecil Dan Menengah.
§ Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
§ Peningkatan
Kualitas Kelembagaan Koperasi.
3. Program-Program
Bidang Sosial Budaya :
§ Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun.
§ Pendidikan
Non-Formal.
§ Peningkatan
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
§ Peningkatan
Manajemen Tenaga Kependidikan.
§ Perbaikan Gizi
Masyarakat.
§ Mencegah Dan
Penanggulangan Penyakit Menular.
§ Standarisasi
Pelayanan Kesehatan.
§ Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk Miskin.
§ Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit.
§ Penataan
Administrasi Kependudukan.
§ Peran Serta Dan
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan.
4. Program-Program
Bidang Pembangunan Umum :
§ Restrukturisasi
Organisasi Perangkat Daerah.
§ Penataan/Pemerataan
Aparatur Daerah.
§ Pengawasaan
Internal Aparatur Daerah.
§ Pendataan Aset
Daerah.
§ Pendataan Ulang
Objek Wajib Pajak Dan Retribusi Daerah.
§ Peningkatan
Pelayanan Perizinan Berbasis Teknologi Informasi.
§ Penyelesaian
Tapal Batas Daerah.
II.
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dalam
bidang pembangunan yang mengedepankan pendekatan partisipatif, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur sejak tahun 2008 telah terlibat dalam program
pemberdayaan,
A. Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri Perdesaan) digulirkan secara
nasional pada april 2007 akan tetapi kabupaten Tanjung Jabung Timur baru
berpartisipasi pada tahun 2008 dan terus dilaksanakan hingga saat ini. Pelaksanaan kegiatan PNPM sendiri secara lengkap dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. PNPM
Mandiri Perdesaan TA. 2008 - 2013
a.
Lokasi
dan Alokasi
b.
Kegiatan Pembangunan Fisik dan Simpan Pinjam Perempuan
(SPP)
3
2 . Kegiatan
Fisik dan SPP T.A 2009
3. Kegiatan
Fisik dan SPP T.A 2010
4. Kegiatan
Fisik dan SPP T.A 2011
5.
6. Kegiatan
Fisik dan SPP T.A 2013
6.
7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan membuat komentar apa saja sepanjang masih dalam batas kewajaran