SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

Senin, 10 September 2012

IMPIAN PEMBUAT ATAP NIPAH

Simpan Pinjam

 
Jika kita berkunjung ke kec. Mendahara tak lengkap rasanya jika kita tidak mengunjungi desa Pangkal Duri Parit 6, cukup jauh posisi desa Pangkal Duri dari ibukota kecamatan, Hanya bisa ditempuh dengan jalur laut dengan menggunakan speedboat dengan jarak tempuh 1 jam perjalanan akan tetapi apabila kita telah sampai didesa Pangkal Duri, terbayar sudah perjalanan yang jauh tadi dengan keindahan desa dan keramahan penduduk. Khususnya ibu Arba’iyah yang dapat menjadi tokoh inspiratif bagi generasi muda untuk tetap terus semangat dan berusaha meski dengan semua keterbatasan, sosok pembuat atap rumah dari daun nipah yang masih eksis ini merupakan salah seorang anggota kelompok SPP Nusa Indah 4 yang telah melunasi dua kali pinjaman dari UPK Kecamatan Mendahara dalam program PNPM Mandiri perdesaan dengan jumlah pinjaman terakhir sebanyak Rp. 4.000.000 yang digunakan untuk pembelian pompong (perahu mesin).

Sebelum menggunakan pompong ibu Arba’iyah menggunakan perahu dayung untuk mengambil daun nipah, daun yang diambilpun hanya sebatas 4 karung sehingga atap yang dikerjakanpun terbatas jumlahnya. Dengan bermodalkan perahu tentu saja waktu untuk menghasilkan produk atap nipah menjadi lebih lama dengan jumlah yang sangat terbatas. namun setelah beliau menganti Perahu menjadi pompong  setelah mendapat pinjaman PNPM Mandiri Perdesaan sebanyak Rp 4.000.000,- perlahan kehidupan ibu Arba’iyah mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, dengan adanya pompong tidak hanya 4 karung bahkan 10 karung daun nipah dari hutan dapat dibawa sehingga ibu arba’iyahpun harus menambah 2 orang pekerja untuk membantunya dalam memaksimalkan produksi atap daun nipah. Tak cukup sampai disitu, guna mengefisienkan perjalanan mengingat waktu tempuh dan kapasitas pompong yang jauh berbeda dengan perahu, ibu arba’iyah juga memanfaatkannya dengan membawa Pisang, Ubi, Kayu Arang dari kebun untuk dijual.

Dengan semangat dan kerja keras janda 5 anak yang sudah berumur 46 tahun itu hanya menginginkan kehidupan yang lebih layak bagi anak cucunya kelak dan ada usaha yang terus dapat berjalan untuk para pekerjannya dengan segala keterbatasan yang dia miliki.

ftsplove_wisnu@yahoo.co.id



Berita Populer