SELAMAT DATANG DI BLOG PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI ---o000o PNPM-MPd o000o--- LAPOR JIKA ANDA MELIHAT PEMBANGUNAN / PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN TIDAK BERES SMS KE 0852 6945 5754 - 0813 6613 0160 - 0852 6678 7751

Senin, 10 September 2012

Penyaringan sederhana pada air gambut



Bila anda mengalami problem karena air di rumah anda tidak terlalu jernih atau sedikit keruh, anda dapat menggunakan cara penyimpanan air untuk mendapatkan air bersih. Lain halnya bila air di rumah anda keruh, kotor atau berbau.

Sebenarnya ada berbagai cara sederhana untuk menjernihkan air. Anda dapat menggunakan bahan kimia seperti “AGS” dan tawas, bahan alami seperti biji kelor ataupun dengan membuat saringan.

Saya sendiri pernah mengalami problem mendapatkan air bersih tersebut, maklum rumah saya dekat sungai dan bekas sawah jadi warna air sumur saya sering berubah warna mulai dari jernih, keruh, kuning bahkan bila musim kemarau bias sampai berwarna hitam dan berbau.

Ada banyak pilihan cara untuk mengatasi hal tersebut. Untuk penggunaan AGS, semakin parah air yang ada maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan kotoran. Tawas dapat menggerus dinding sumur, sedangkan biji kelor susah dicari, pilihan saya akhirnya jatuh pada membuat saringan yang dapat menjernihkan air tanpa menggunakan bahan kimia.

Setelah melakukan observasi, tanya sana-sini, surfing sana sini, ternyata selama air tersebut tidak mengandung limbah kimia berbahaya kita masih dapat mengatasinya dengan menggunakan saringan / penjernih air yang banyak dijual di pinggir-pinggir jalan atau pun menggunakan saringan air bermerk seperti halnya yang dipakai oleh depo pengisian air minum isi ulang atau mungkin dengan membuat sendiri saringan air sederhana.

Untuk pembuat saringan air sederhana anda dapat menggunakan cadas, tanah liat, bambu dan arang aktif, ataupun saringan ijuk+pasir+dst. Untuk cadas dan tanah liat, bagus sih tapi dengan cara pembuatannya yang susah dan debit air hasil penyaringan yang kecil, saringan ini bukan pilihan utama bagi saya. Selanjutnya saringan bambu, walaupun bambu mudah didapat, tetapi butuh keahlian khusus untuk bekerja dengan bambu.

Pilihan terakhir adalah membuat saringan ijuk+pasir+dst. Cara membuat saringan ini cukup mudah. Saringan dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir dan batu. Hasilnya…SERRR…air yang tadinya keruh, kuning atau bahkan hitam+bau sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau setelah melewati saringan ini.

Untuk tempat
saringan anda dapat menggunakan tong, drum, ember, ataupun sambungan kaleng / sambungan botol plastik. Sedangkan ukuran lapisan saringan anda dapat sesuaikan dengan masalah yang anda hadapi.

Saringan yang saya buat menggunakan 25 cm untuk ijuk dan arang aktif / arang batok kelapanya. Sebab salah satu kegunaan arang adalah untuk mengurangi/menghilangkan bau. Bila masalah yang anda hadapi cukup berat, anda dapat mencoba dengan menambahkan satu buah lapisan batu zeolit.

Hal yang perlu anda ketahui bahwa setelah saringan dibuat, air yang dihasilkan awalnya tidak terlalu jernih, tetapi lama kelamaan air yang keluar akan menjadi jernih (pada saringan yang saya buat membutuhkan waktu ± 10 menit). Selain itu, aturlah debit air yang masuk tangki saringan (keluaran dari tangki pengendapan) agar tidak lebih besar dari debit air yang keluar dari saringan
(Aimyaya)

Mengapa Desa Perlu Kader Tekhnis

Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat terutama melalui PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas infrastruktur dasar. Upaya tersebut dilaksanakan untuk mendorong kemandirian masyarakat perdesaan. dengan melihat pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar yang dilaksanakan selama ini melalui PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan dukungan dari sisi kemampuan masyarakat dalam merencanakan, mengelola, dan melestarikan hasil kegiatan terutama di kegiatan fisik.

Untuk menunjang kemampuan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur perdesaan perlu diperkuat dengan adanya Kader Teknik dimasing-masing desa. Langkah yang dilakukan melaiui PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk mewujudkan desa yang memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola kegiatan pembangunan terutama kegiatan infrastruktur dasar di desa. Dengan adanya kemandirian Kader Teknik, masyarakat desa harus menemukan strategi pembangunannya sendiri, dengan pola pembangunan desa yang berorientasi  pada kebutuhan masyarakat desa. Untuk mendukung Kemandirian dan otonomi desa, desa juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dibidang teknik, artinya dalam aspek teknik, desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan serta melestarikan sarana prasaran desa secara mandiri dan berkualitas. Sesuai dengan azas pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat yaitu “DOUM” dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Desa yang merencanakan, melaksanakan dan memanfaatkan hasil pembangunan itu sendiri, sehingga masyarakat desa memang betul-betul merasa memiliki dan mempunyai peran penting dalam pembangunan dengan demikian semua bangunan yang telah dilaksanakan dapat dipelihara dengan baik. Untuk mewujudkan strategi pembangunan tersebut, maka masing-masing desa perlu Kader Teknis Desa untuk memfasilitasi masyarakat :

Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini usulan kegiatan betul-betul bisa menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa dengan mempertimbangkan potensi dan kemampuan masyarakat.

Penyusunan Desain dan RAB Dalam penyusunan Desain dan RAB peran Kader Teknis Desa sangat penting sekali, supaya kegiatan yang direncanakan mutu dan kwalitasnya bisa terjamin dan hasil kegiatan dimanfaatkan secara maksimal, Sebagaimana kita ketahui selama ini bahwa Fasilitator Teknik Kecamatan bukanlah orang penduduk setempat sehingga ada keraguan dari pihak lain bahwa desain tidak mempertimbangkan struktur dan karakteristik lokasi kegiatan, untuk menjawab ini semua perlunya penyiapan Kader Teknis Desa dalam membuat desain, menyusun RAB dengan harga satuan sesuai dengan lokasi kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan Pada pelaksanaan kegiatan peran Kader Teknis mampu mengimplementasikan hasil desain kedalam bentuk jadi dilapangan, bisa mengawasi dan sebagai tempat koordinasi bagi TPK (Tim Pengelola Kegiatan) desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan mulai dari penyiapan dan penertiban Administrasi serta pelaporan.

Pelestarian dan pemeliharaan.Tahap pelestarian dan pemeliharaan kegiatan sangatlah penting dalam proses pembangunan, karena mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang memfasilitasi Kader Teknis Desa, maka diharapkan juga mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan untuk pemeliharaan.

Kedepannya harapan pemerintah melalui PNPM-Mandiri Perdesaan bahwa Peran Fasilitator Teknik baik Kecamatan maupun Kabupaten adalah sebagai narasumber dalam memberikan kaidah-kaidah hukum teknis dan spesifikasi teknik.

(Alfian) FT KAB

Jumat, 07 September 2012

RONA DESA MERBAU 2012





Salah satu bentuk pemberian apresiasi terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintahan Desa mau Kecamatan bersama-sama dengan masyarakat dalam Pembangunan maka diadakanlah lomba Desa.

Pada bulan Maret 2012 dilakukanlah lomba Desa tingkat Kecamatan Mendahara yang mana Desa Merbau terpilih Menjadi juara I Desa terbaik, yang secara otomatis akan menjadi Duta bagi Kecamatan Mendahara untuk Lomba Desa tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 

Pada Bulan Juni 2012 diadakanlah lomba Desa Tingkat Kabupaten Tanjung Jabung Timur ternyata Desa Merbau kecamatan Mendahara masih di percaya untuk menjadi duta ke perlombaan Desa tingkat Propinsi, terbukti  dengan pemberian gelar Juara I lomba Desa tingkat Kabupaten tanjung Jabung timur Kepada Desa Merbau.

Melirik ke Desa merbau potensi yang dapat kita temukan adalah perkebunan kepala, sawit dan Pinang. Untuk memenuhi kebutuhan hari-hari mereka lebih mengandalkan kepada hasil perkebunan pinang. Yang sangat menarik bagi kaum perempuan mulai dari anak-anak sampai ke nenek-nenek tetap punya aktivitas dirumahnya masing - masing, terkadang ada juga dari mereka duduk bersama - sama disalah satu pelataran rumah sambil berbual-bual namun punya penghasilan yaitu dengan cara membantu mengupas/mengocek pinang tetangga yang tidak sanggup mengerjakannya sendiri. Dalam Sehari rata2 mereka dapat mengocek 15 – 20 Kg dengan cara tradisional yang mana upah untuk per kg nya Rp.1000 sampai Rp.1300.

Kembali ke Lomba Desa, pada saat Tim penilai lomba desa dari Propinsi Jambi saat menyampaikan kata sambutannya Ketua Tim penilai menyampaikan bahwa hampir 80% pembangunan sarana jalan yang di bangun di Desa merbau berasal dari Pembangunan yang dibangun dari dana PNPM-MPd.  Patut kita syukuri kalau keberadaan PNPM-MPd sangat memberikan mamfaat sehingga memang terasa dari dampaknya terhadap masyarakat merbau.

Berita Populer