Bukan perkara gampang untuk mencapai akses ke desa Sungai
Cemara. Jalan Aspal keriting dan Jalan tanah sepanjang 46 km menuju ibukota
kecamatan Sadu dengan waktu tempuh 1,5 jam. Selain jalan darat, desa Sungai Cemara
bisa juga dicapai melewati laut dengan waktu tempuh 2,5 jam.
Meski terletak cukup jauh dari ibukota kecamatan, Sungai Cemara
merupakan desa yang asri. Dibawah kepemimpinan Kades Sawaludin, penduduk 175 KK
hidup rukun dengan mata pencaharian bertani dan nelayan.
Gambaran beratnya akses menuju Desa Sungai Cemara
setidaknya menggambarkan kehidupan masyarakat yang jauh dari akses pasar. Hal
ini menyebabkan mahalnya berbagai kebutuhan pokok masyarakat, tak terkecuali
kebutuhan akan pakaian. Maka pelatihan menjahit menjadi
harapan kaum perempuan di desa tersebut. Sebab selain dapat membuat pakaian
untuk kebutuhan keluarga, peluang membuka usaha menjahit pun masih terbuka
lebar.
Rosmini adalah salah satu peserta pelatihan menjahit. Dengan
penuh semangat ia mengendarai motor bebek menuju lokasi pelatihan yang berjarak
7,5 km dari tempat tinggalnya dengan waktu tempuh 15 menit . Itupun bisa dilakukan
pada saat musim kemarau. Kalau hujan, Rosmini harus bersusah payah menempuh medan yang sulit dengan cara berjalan
kaki lebih dari 3 jam. Biasanya, Rosmini
berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB dan sampai pukul 11.00 WIB di lokasi
pelatihan.
Rosmini berpose dengan hasil karyanya